Menghadapi
banyak tekanan terkadang membuat kita menjadi stres. Stres pada tahap tertentu
mungkin belum dapat dikatakan bahaya karena hal itu akan memacu fokus dan tekad
kita dalam melakukan sesuatu secepat mungkin. Akan tetapi, hati-hati jika kita
menuju tahap stres berat karena kesulitan mengelola emosi. Stres berat akan
sangat berpengaruh pada kesehatan pencernaan kita dan sikap dalam menghadapi
orang lain. Sebelumnya, saya termasuk orang yang mudah stres dan sangat
berpengaruh pada kambuhnya penyakit maag saya. Kondisi ini tentu sangat
dipengaruhi manajemen emosi kita.
Kesulitan mengelola emosi ternyata juga dapat
menimbulkan depresi. Stres berlebihan akan menimbulkan depresi. Emosi yang
terlalu kuat seperti rasa sedih, kehilangan, kekecewaan, marah, dan lain-lain bahkan
kombinasi beberapa faktor juga dapat menimbulkan depresi. Kondisi ini terkadang
ditandai dengan hilangnya motivasi atau semangat hidup, seperti orang yang
putus harapan, menarik diri dari lingkungan, hilangnya fokus pada pekerjaan,
perubahan emosi yang tiba-tiba dan meledak-ledak, mudah panik, dan mudah
menyerah. Dapat dikatakan bahwa depresi sudah menyerang mental penderita. Jika
terus menerus dan tidak diatasi, maka tidak mustahil seseorang dapat mengalami
gangguan kejiwaan.

Siapa
saja yang bisa terserang oleh depresi? Semua orang bisa terserang depresi,
mulai dari anak-anak, remaja, bahkan dewasa tergantung dengan masalah
masing-masing. Siapa pun Kamu, hindarilah depresi sebab dampaknya sangatlah
berbahaya. Selain penyakit jantung, alzheimer, dan stroke, depresi parah juga
dapat menimbulkan keinginan untuk melukai diri sendiri bahkan bunuh diri. Nah,
sebelum depresi menghampiri, lebih baik kita atasi dengan mengendalikan emosi
secara bijak.
Untuk mencegah depresi, beberapa hal
berikut dapat membantu Kamu dalam mengelola emosi apabila mengahadapi banyak
masalah atau tekanan.
Jika
Kamu merasa sedih atau patah hati yang tidak tertahankan, Menangislah sepuasnya
untuk sekali saja lalu lanjutkan hidupmu
Siapa
bilang menangis itu hal yang memalukan? Menangis adalah salah satu ekspresi
normal dari manusia yang digunakan untuk melepaskan emosi. Dengan mengeluarkan
air mata, emosi menjadi lebih stabil dan perasaan menjadi lebih lega. Baiklah, Kamu
boleh menangis sepuasnya. Tetapi, cukup sekali! Besok pagi harus menjadi
lembaran baru untuk memulai lagi kehidupanmu dengan semangat dan ketegaran.
Saatnya, mengganti tangis dengan senyum.
Lakukan
hal-hal yang Kamu senangi untuk mengembalikan semangat dan senyummu!

Ketika
keadaan terasa begitu sulit, berselancarlah ke dalam hal-hal yang Kamu senangi
yang bersifat santai dan menghibur. Siapkan buku, film, game, dan musik yang Kamu
inginkan. Membacalah jika itu dapat menghiburmu dan menunjukkan begitu banyak
jalan lain yang dapat dipilih dalam skenario kehidupan ini. Menontonlah untuk
menikmati petualangan mendebarkan bersama aktor-aktor favoritmu. Mainkan game
kesukaanmu untuk menunjukkan Kamu harus naik level atau meng-upgrade dirimu untuk mencapai hal-hal
baru. Anggaplah semua kesulitan itu sebagai tantangan yang harus dilewati.
Bernyanyi dan menarilah jika itu dapat mengembalikan harmoni hati dan
pikiranmu. Berenang dan ber-jogging
untuk mengembalikan kebugaranmu.
Bergabunglah dengan
komunitas-komunitas yang positif dan bersifat menyemangati dan membangun
kreativitasmu
Saat
hatimu kehilangan motivasi untuk melakukan sesuatu, masukilah
komunitas-komunitas yang berisi orang-orang bersemangat dan positif. Biarkan
semangat orang-orang di dalamnya menular kepada dirimu sendiri dan berbagi
ilmulah dengan orang-orang yang memiliki minat, bakat, dan impian yang sama.
Travelinglah ke tempat-tempat yang
menyegarkan pikiranmu dan beristirahatlah yang cukup
Tidak
ada salahnya mengembalikan keceriaan dan semangat hidupmu dengan traveling ke tempat-tempat yang Kamu
sukai. Kamu dapat mencari di internet di mana saja tempat-tempat yang kira-kira
Kamu butuhkan dan sesuai dengan budget yang
Kamu miliki. Tempat-tempat yang menyenangkan terutama yang berhubungan dengan
alam akan menghilangkan depresi yang Kamu miliki, menstabilkan emosi, dan
menenangkan hati. Ambil liburanmu, istirahatlah yang cukup. Setelah itu,
kembalilah ke kehidupanmu dengan semangat baru yang berkobar.
Berbicaralah dari hati ke hati
dengan otang terdekat atau orang-orang yang Kamu percaya karena Kamu tidak
sendirian di dunia ini

Percayalah
bahwa orang-orang terdekat kita akan selalu mendukung dan memahami perasaan
kita ketika kita memutuskan untuk berbicara atau curhat dengan mereka. Mereka
mungkin akan menanggapi dengan cara mereka masing-masing. Tetapi, ingatlah
bahwa beban yang Kamu alami pasti akan berkurang ketika kita menceritakannya
dengan seseotang bukan memamerkannya di media sosial atau menumpahkannya dalam
bentuk kemarahan yang tidak bertanggung jawab atau memendamnya sendiri. Orang
terdekat seperti ibu, suami, kakak, atau sahabat yang kita percaya akan
berusaha membuatmu tersenyum jika membicarakan hal tersebut dengan baik dan
pada waktu yang baik. Ceritakan apa yang Kamu hadapi dan rasakan atau beban
stres yang Kamu hadapi terutama jika Kamu mengetahui adanya gejala-gejala
depresi dalam dirimu. Mungkin sebuah pelukan dari orang tersayang akan
mengembalikan kepercayaan dirimu. Yang pasti, Kamu tidak sendirian di dunia
ini.
Tuangkan emosimu ke dalam sebuah karya
kreativitas agar energimu tidak terbuang sia-sia
Saat
saya punya emosi berlebih, saya biasanya menuangkan ke dalam kreativitas yang
sesuai bakat dan minat saya, misalnya puisi, cerpen, atau menggambar dengan
gaya coretan saya sendiri. Lebih bermanfaat daripada buang energi sia-sia,
bukan? Banyak, lho, yang memanfaatkan
emosi senang, sedih, kecewa, atau bahkan keputusasaan mereka ke dalam lagu,
lukisan, atau tarian mereka tanpa harus menjerumuskan diri mereka sendiri ke
dalam hal-hal negatif seperti narkoba atau terus menyesali apa yang terjadi.
Kenyataannya, banyak orang yang pernah terpuruk malah bisa bangkit dan bersinar
lebih cemerlang karena mereka tahu cara yang tepat untuk menumpahkan emosi
mereka ke dalam kreativitas ataupun pekerjaan yang mereka miliki (menyibukkan
diri dalam pekerjaan).
Akan
tetapi, apabila sudah terlanjur mengalami depresi, Kamu perlu tindakan untuk
mengobatinya. Segera pelajari dan kenali gejala-gejala depresi kemudian hubungi
dokter atau terapis (psikiater) lalu berkonsultasilah untuk mendapatkan
penanganan yang tepat. Jangan lupa! Untuk mengatasi depresi, Kamu butuh bantuan
orang lain termasuk orang-orang terdekatmu. Mari hidup bahagia!
Sumber gambar:www.unsplash.com