Lagu "Sayur Kol" yang menjadi viral baru-baru ini aslinya dipopulerkan oleh grup musik bernama Punxgoaran. Bukan yang ada dalam video di atas, ya. Itu, sih, anak kakak saya yang belum fasih bilang huruf "r". Lucu, ya? Hehe. Sebenarnya, video ini sudah pernah saya bagikan di facebook sebelum lagu "Sayur Kol" seviral sekarang.
Sepertinya, demam Sayur Kol ini menimbulkan banyak versi lagu yang membuat kasus viralnya semakin unik dan berwarna. Ada yang mengganti lirik "daging anjing" dengan "daging kambing" dan "daging onta". Ada juga yang mengubah versinya, yaitu menjadi versi pop, dangdut, atau musik timur tengah. Bahkan, ada versi bahasa inggrisnya juga ada, lho. Tidak apa-apa, deh menurut saya. Supaya aman kita nyanyikan bersama. Hehe.
Akan tetapi, ada yang menarik, lho. Meskipun sampai diubah ke bahasa Inggris, ada kata-kata yang tidak pernah diganti dan menjadi ciri khas asal usul lagunya seperti kata " Siborong-borong", "namboru panjaitan", dan martarombo. Apa, sih, artinya?
Berikut lirik lagu asli "Sayur Kol":
Waktu abang pergi ke Siborong-borong
Datang hujan yang amat deraslah
Terkejut abang terheran-heran
Sebab abang belum pernah ke sana
Untung datang Namboru Panjaitan
Martarombo kami di jalan
Diajaknya aku ke rumah dia
Makan daging anjing dengan sayur kol
Reff
Sayur kol ... sayur kol ...
Makan daging anjing dengan sayur kol
Sayur kol ... sayur kol ...
Makan daging anjing dengan sayur kol
Nah, pada lirik tersebut terdapat kata Siborong-borong yang merupakan nama salah satu kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Siborong-borong menjadi jalan penghubung berbagai kota dan kabupaten karena lokasinya mirip seperti persimpangan. Makanan paling terkenal dari Siborong-borong adalah ombus-ombus, yaitu lepat dari ketan yang diisi kelapa + gula merah atau kelapa + gula putih.
Kata yang kedua adalah "Namboru Panjaitan". Namboru itu adalah salah satu sapaan atau panggilan kekerabatan suku Batak Toba untuk saudara perempuan ayah atau perempuan dewasa yang semarga dengan ayah kita (satu marga kita juga). Panjaitan adalah salah satu marga dalam suku Batak Toba.
Dalam lirik di atas juga terdapat kata "Martarombo" yang artinya "bertutur". Orang Batak punya budaya unik, yaitu bertutur untuk menemukan hubungan kekerabatan atau menentukan sapaan yang pas dan hormat kepada orang lain, bahkan yang baru dikenal. Unik, ya? Sayangnya, banyak generasi muda yang tidak begitu paham cara bertutur. Padahal, itu merupakan salah satu senjata andalan suku Batak untuk menemukan keluarga di mana pun dia berada.
Untung datang Namboru Panjaitan
Martarombo kami di jalan
Diajaknya aku ke rumah dia
Makan daging anjing dengan sayur kol
Reff
Sayur kol ... sayur kol ...
Makan daging anjing dengan sayur kol
Sayur kol ... sayur kol ...
Makan daging anjing dengan sayur kol
Nah, pada lirik tersebut terdapat kata Siborong-borong yang merupakan nama salah satu kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Siborong-borong menjadi jalan penghubung berbagai kota dan kabupaten karena lokasinya mirip seperti persimpangan. Makanan paling terkenal dari Siborong-borong adalah ombus-ombus, yaitu lepat dari ketan yang diisi kelapa + gula merah atau kelapa + gula putih.
Kata yang kedua adalah "Namboru Panjaitan". Namboru itu adalah salah satu sapaan atau panggilan kekerabatan suku Batak Toba untuk saudara perempuan ayah atau perempuan dewasa yang semarga dengan ayah kita (satu marga kita juga). Panjaitan adalah salah satu marga dalam suku Batak Toba.
Dalam lirik di atas juga terdapat kata "Martarombo" yang artinya "bertutur". Orang Batak punya budaya unik, yaitu bertutur untuk menemukan hubungan kekerabatan atau menentukan sapaan yang pas dan hormat kepada orang lain, bahkan yang baru dikenal. Unik, ya? Sayangnya, banyak generasi muda yang tidak begitu paham cara bertutur. Padahal, itu merupakan salah satu senjata andalan suku Batak untuk menemukan keluarga di mana pun dia berada.
Saya sebenarnya tidak terlalu excited dengan lagu itu. But karena postingan anda saya jadi tahu apa maknanya lagu itu
ReplyDeleteTidak apa-apa, Mbak. Terima kasih sudah mampir
ReplyDeleteSaya baru tahu lagu ini..#kudet nih hahahha..
ReplyDeleteBerarti lagu ini yang buat orang Tapanuli ya?
Iya, Mbak
Deletejadi bisa sekalian belajar kebudayaan dan bahasa Batak ini ya lewat lagu ini.
ReplyDeletetapi saya baru tahu tentang lagu ini sih Mbak, hihihih.
kudetnya diriku ini :D
Oalaa.... saya juga sering denger lagu itu sewaktu buka youtube tapi yang menyayikan anak kecil tampaknya masih balita. Awalnya nggak ngerti lirik tersebut tapi setelah dpt penjelasan jadi faham... nice tulisannya Mbak, membaca sekalian belajar...
ReplyDeleteKeren mbak, saya tau tentang lagu ini tapi kali ini tau maknanya
ReplyDeleteMantap, sippp :)
oalah begitu toh maksudnya, saya kira ini lagu sengaja diciptain baru-baru aja, wkwk. kudet banget saya. maksih mba penjelasannya.
ReplyDeleteSy br tau lagu ini.. Ga update bgt y 🙊😅
ReplyDeleteSy jadi tahu nih ba,
Saya baru tahu lagu ini malahan. Hehe ... ke mana aja, ya? Ternyata ini lagu daerah asalnya 😄
ReplyDeleteWah baru tahu lagu ini #kudet juga...
ReplyDeletebaru tahu ada lagu ini. terima kasih infonya. juga kosa kata Batak.
ReplyDeleteSuami aku pas awal ga begitu tau eh pas liat d twitter jadi sering ganti lirik. Wah dan aku baru tau nih arti d liriknya
ReplyDeleteNice info Mbak. Saya sama sekali gak tau lagu ini#kudet ��
ReplyDeleteWah.. Baru tau lagu ini. Thanks sharing infonya
ReplyDeleteJadi tahu maknanya ya..
ReplyDeletejadi tahu makna lagu ini
ReplyDeletebeli kartu e toll di alfamart