Pada zaman dahulu, ada seorang gadis
desa bernama Aswy. Gadis sederhana yang cantik jelita itu sedang berjalan di
pinggir hutan. Dia akan mengantarkan
bekal makan siang untuk kedua orang tuanya yang sedang bekerja di
ladang. Biasanya, sambil menunggu mereka makan siang, Aswy biasanya akan
memngerjakan apa saja yang bisa dikerjakan di ladang tersebut.
Pada suatu hari, Aswy menolong
seekor burung dari terkaman seekor ular. Burung itu ternyata membawa cahaya dan sedang dalam perjalanan
untuk menemui peri hutan. Untunglah, burung tersebut berhasil sampai di tempat
tujuan sehingga semua mahkluk hidup yang ada di hutan itu tidak mati. Sang Peri
Hutan mengucapkan terima kasih dan mengatakan bahwa kelak Aswy akan menjadi
ratu dan mengandung seorang puteri cantik yang memiliki suatu keajaiban.
“Keajaiban?”
“Ya.” Peri itu menjawab. “Dia akan
memiliki rambut hijau. Setiap helai rambutnya akan mengabulkan satu permohonan.
Jadi, lindungilah dia dari orang-orang jahat. Jika tidak hati-hati, rambut
ajaib itu akan mencelakainya.”
“Apa yang harus saya lakukan?”
“Sebenarnya, ular yang tadi ingin
mencelakai burung cahaya adalah penyihir kegelapan. Dia sudah menelan tiga
Pegasus ajaib dari peri langit, seekor anjing ajaib yang dapat memanggil pagi
hari lebih cepat, dan seorang pangeran yang memiliki kesaktian menghilangkan
bencana. Dengan menelan Pegasus, langit tidak lagi berwarna cerah. Dengan
menelan anjing ajaib itu, pagi selalu terlambat. Maka kegelapan selalu lebih
lama. Dengan menelan pangeran itu, bencana selalu tidak terhindarkan. Akan
tetapi, aku akan memberikan cermin ajaib ini padamu. Semoga dapat melindungimu
atau puterimu kelak dari marabahaya.”
Setelah mengatakan hal itu, peri
hutan pun menghilang dan tidak pernah terlihat lagi.
Satu bulan kemudian, Aswy bertemu dengan raja dan
pengawalnya yang sedang berburu di hutan yang biasa dilewatinya. Beberapa
minggu kemudian, raja melamarnya dan Aswy pun benar-benar menjadi seorang ratu.
Kemudian, lahirlah seorang putri yang memiliki rambut
yang aneh karena rambut itu berwarna hijau seperti daun. Puteri itu sangat
cantik, akan tetapi rambutnya yang memancarkan cahaya hijau itu membuat
kulitnya terlihat seperti berwarna hijau. Sang puteri diberi nama Greency.
Orang-orang memanggilnya puteri Peri Pohon karena sang puteri mengingatkan
mereka pada peri hutan.
Sang puteri tumbuh sangat cepat.
Saat baru berumur satu tahun, dia memiliki badan sebesar anak 5 tahun. Tetapi,
rambutnya tumbuh sangat lambat. Saat dia, berumur 2 tahun, tubuhnya sudah sebesar
anak 7 tahun. Keluarga kerajaan menyembunyikan rahasia ini supaya tidak ada
orang-orang yang ingin mencelakai sang puteri mahkota.
Penyihir kegelapan yang jahat
mengetahui keajaiban Greency. Akan tetapi, sang permaisuri selalu berada di
dekat Greency dan melindungi mereka berdua dengan cermin ajaib. Akibatnya,
segala sihir dan guna-guna tidak dapat mencelakai mereka. Penyihir juga tidak
dapat menculik sang Puteri.
Penyihir kemudian menyamar menjadi
seorang pelayan dan mencampur makanan Ratu Aswy dengan makanan beracun sehingga
semakin lama tubuhnya menjadi sakit dan lemah. Semakin hari, penyakitnya
semakin parah. Sang Ratu menyadari bahwa dia mungkin akan segera mati. Ratu
mengambil cermin ajaib dan menyerahkannya kepada Puteri greency. Saat itu pesan
terakhirnya adalah, “Jagalah dirimu baik-baik. Terimalah cermin ini supaya kamu
dapat terlindungi dari hal-hal jahat. Gunakan cermin ini saat kamu terancam
bahaya.”
“Ba…bagaimana cara menggunakannya,
Ibunda Ratu?”
Sebelum ratu sempat menjawab, istri
raja tersebut sudah menghembuskan nafas terakhir. Seluruh kerajaan dan penduduk merasa
berduka. Ratu terkenal sebagai seorang yang baik, ramah, dan suka menolong
rakyatnya.
Penyihir kemudian menyamar menjadi
seorang Ratu dari kerajaan yang jauh. Dia mengaku bahwa sang Ratu yang meninggal
adalah teman baiknya dan sang Ratu berpesan agar dia menjaga Puteri Greency.
“Apa buktinya?” tanya raja curiga.
Ratu palsu itu berbisik kepada raja, “Ratu Aswy
memintaku untuk menjaga Puteri Greency karena dia memiliki keajaiban. “
Raja menjadi percaya. Raja juga berpikir bahwa
Puteri Greency pasti memerlukan seorang ibu saat masa pertumbuhan. Raja
kemudian menikahi Ratu Eros yang sebenarnya adalah jelmaan seorang penyihir
jahat. Dia berpura-pura baik dan menunggu hingga rambut itu panjang. Akan
tetapi, dia tidak tahu kalau Puteri Greency memiliki cermin ajaib pemberian
Peri Hutan.
Lima tahun kemudian, Greency sudah
tumbuh besar. Dia sangat cantik, tetapi tetap berambut pendek dan berwarna hijau.
Rambut itu tidak pernah dipotong akan tetapi panjangnya sekarang mulai mencapai
bahu.
“Sekarang rambut itu sudah cukup
panjang untuk kupotong. Jadi, aku bisa menyimpannya untuk ratusan tahun.
mungkin ribuan tahun. karena mungkin saja aku akan jarang menggunakan
kekuatannya yang hebat.” Penyihir itu tertawa nyaring. “ Ibunya yang kebal
sihir itu sudah meninggal. Aku akan memakai semua permohonan itu sesukaku.”
Suatu hari putri sedang berjalan mengelilingi kebun
kerajaan yang sangat luas. Tiba-tiba seekor ular besar menyambar rambut putri.
Putri berhasil menghindar Namun, dua helai rambut putri berhasil disambar oleh
ular itu. Ketika ular itu, hendak menyambar badan putri lagi, cepat-cepat dia mengeluarkan cermin peninggalan
ibunya sehingga gigi ular itu hanya menggigit cermin yang bercahaya terang.
“Ah! Tidak! Cermin apa ini!”seru ular itu yang
tiba-tiba berubah menjadi manusia.
“HAH! Ibu?” sahut putri tak percaya.
Tiba tiba si penyihir terlempar jauh. Terdengar suara ledakan, kemudian
Si penyihir telah berubah menjadi gua yang dari dalamnya keluar 3 ekor kuda
putih bersayap,seekor anjing, dan seorang pemuda yang ternyata seorang
pangeran.
Sang peri hutan tiba-tiba muncul. “Kamu berhasil
mengalahkan penyihir jahat itu puteri.”
“Mengapa peri tidak mengalahkan sendiri penyihir
itu?”
“Dia memberi sihir kegelapan kepada hutan. Oleh
karena itu, aku tidak boleh meninggalkan hutan walau pun hanya sebentar. Selain
itu, aku harus mengisi cahaya setiap hari ke dalam hutan. Burung-burung
cahayalah yang mengantar cahaya kepadaku setiap hari.”
“Saya
punya keinginan ibu peri.”
“Apa itu?”
“Saya
ingin hidup normal. Biarlah rambut ajaib ini berubah menjadi rambut biasa. Saya
ingin menjadi manusia biasa saja. Saya tidak ingin diincar orang-orang jahat
karena memiliki rambut ajaib.”
“Kamu
tidak akan menyesal?”
“Tidak!”
jawab sang puteri dengan yakin.
Peri
hutan menggerakkan tongkatnya ke rambut Puteri Greency. Rambut hijau itu rontok semua lalu rambut hitam hitam panjang
yang indah langsung tumbuh.
Sang
pangeran melamar putri untuk menjadi istrinya. Mereka menjadi pasangan yang
berbahagia hingga akhir hayatnya.
#OneDayOnePost
#EstrilookCommunity
#Day15
0 comments:
Post a Comment